Masih Ada Cinta?
Apa itu cinta?
Kenapa harus ada cinta di dunia ini?
Berawal dari sebuah perkenalan singkat, Rivan Pratama yang lebih akrab dipanggil Rivan dan seorang cewek bernama Faza. Mereka menemukan banyak kecocokan diantara keduanya. Rivan adalah salah satu siswa di STM Favorit dan Faza siswi di SMA Favorit di kotanya. Mereka bertemu karena dikenalkan oleh teman faza sewaktu SMP bernama Aim. Dia teman Rivan di STM. Rivan mersa tertarik pertama kali ketika dia melihat Faza. Mereka pun saling tukar nomor Hp, smsan, nelpon dan curhat satu sama lain tapi nggak sampe tukar nomor sandal masing-masing. Faza merasakan sesuatu yang beda setelah mengenal Rivan begitu pula sebaliknya.
Setelah Beberapa bulan kemudian, Rivan pun memberanikan diri mengatakan perasaan dia sebenarnya bahwa selama ini dia menyukai Faza. Faza merasa terkejut dan tidak menyangka Rivan mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya. Dan akhirnya Faza pun jadian dengan Rivan.
Faza sebenarnya ingin menceritakan masalah ini dari pertama kepada sahabatnya Tanna tapi dia merasa malu. Tapi akhirnya dia memberanikan diri untuk menceritakan semuanya kepada Tanna. Tanna pun ikut merasa senang mendengar semua ini. Sayangnya Tanna nggak dapat traktirannya tuh...
"gue jadi iri nih, masak lo udah duluan, lha gue gimana..sama siapa? He..he.."
"sori, sori..emang takdir lo kali jomblo mulu, mendingan lo sama kambing.." celoteh Faza.
"kurang ajar lo.."
Faza juga menceritakan masalah ini kepada sahabat satunya yaitu Qiant. Mereka bertiga adalah sahabat baik dari SMP. Qiant pun ikut merasa senang mendengar semua ini.
"cie...cie.sohib gue dah punya cowok."
Faza hanya tersenyum mendengar celotehan Qiant.
Hubungan Rivan berjalan baik dengan Faza. Tidak ada masalah diantara mereka, kalaupun ada mereka berdua dapat mengatasinyan alias adem ayem gitu.. Tapi beberapa bulan kemudian, Faza seperti terkena sambaran petir, tidak ada angin tidak ada hujan rivan memutuskan Faza secara sepihak. Faza tidak tahu kenapa Rivan melakukan semua ini.
"Za..lebih baik sekarang kita berteman saja, mungkin ini yang terbaik buat kita."
"Kenapa, apa kamu udah nggak sayang sama aku..apa salah aku?" dengan nada penasaran
"Kamu nggak salah, tapi hubungan kita emang harus kita sudahin."
"Tapi apa alasannya, kanapa kamu tiba-tiba gini..sebenarnya tuh ada apa?"
"Nggak da pa pa, emang ini udah takdir."
"Pokoknya kamu harus jelasin semua, kenapa kamu bilang ini ma aku..aku nggak bisa terima."
"Terserah kamu mau terima apa nggak, yang penting kita harus sudahin semuanya."
Rivan pun meninggalkan Faza yang penuh linangan air mata. Faza nggak bisa terima semua ini. ia nggak habis pikir kenapa Rivan tega ngelakuin ini semua. Rivan seakan udah nggak peduli dengan apapun yang terjadi ma Faza. Faza terus meminta penjelasan dari Rivan, dia harus tahu alasan yang pasti. Akirnya Rivan pun menceritakan masalah yang sebenarnya.
"Za..sebenarnya salah satu dari sahabat aku ada yang naksir kamu, aku baru tahu semuanya kemarin. Ia mengatakan itu semua ma aku, dan aku nggak pingin nyakitin dia."
"Tapi siapa, kenapa dia tega ngehancurin hubungan sahabatnya sendiri..?kalau emang dia sahabat yang baik, dia nggak akan ngelakuin itu semua."
"Kamu nggak perlu tahu siapa orangnya, aku ngehargain dia, itu hak dia buat suka ma kamu."
"Tapi aku tuh cewek kamu, kalau emang kamu sayang ma aku kamu pasti pertahanin hubungan ini."
"Aku sayang sama kamu, tapi aku lebih milih sahabatku daripada cewek. Sahabat lebih berarti buat aku."
"Yang kamu lakuin tuh bukan hanya nyakiti hati aku, tapi hati kamu juga kan?"
"Aku kan lakuin apapun demi sahabat aku."
"Ternyata kamu tega banget..aku benci sama kamu."
"Terserah kamu mau bilang apa..aku minta maaf kalau udah nyakitin kamu, mungkin aku emang nggak pantes buat kamu."
Faza pun meninggalkan Rivan dengan air mata yang membasahi pipinya. Rivan hanya bisa terdiam dan bingung apakah yang dia lakukan benar atau tidak. Faza terus menangis dan menyesali semua yang terjadi. Dia terus menanyakan pada dirinya sendiri..kenapa aku harus mengenal dia, kenapa aku harus sayang ma dia, kenapa...kenapa..dan..kenapa ini harus terjadi sama aku. Pertanyaan seolah nggak berhenti terfikir dalam angan Faza.
Dia terus terdiam dalam lamunan.
"Kenapa engkau pertemukan kami Tuhan..kalau akhirnya engkau pisahkan kami."
Faza pun tidak bisa menyimpan masalah ini sendirian, dia menceritakan semua yang terjadi kepada kedua sahabatnya. Mereka pun mengerti dengan apa yang dirasakan Faza. Mereka terus memberi nasehat.
"Za..udah..semuanya udah takdir, nggak usah disesali..pasti dibalik semua ini ada hikmahnya." Tanna mencoba menghibur Faza
"Iya..ini berarti Tuhan masih sayang sama kamu, dia bukan cowok yang terbaik buat kamu, Tuhan pasti dah siapin cowok yang lebih baik daripada dia, percaya deh sama gue." Qiant ikut nimbrung.
"Iya..cowok tuh nggak cuman dia kan, Qiant juga cowok." Celoteh Tanna
Mereka bertiga pun larut dalam canda.
"Iya..makasih ya..kalian dah mau denger semua masalahku dan ngehibur aku. aku nggak tahu kalau seumpama, aku nggak punya sahabat seperti kalian."
"Sama-sama, jarang-jarang kan punya sahabat qute,imut, cantikk kayak aku...hehehe."
"Pede banget lo, yang bener sahabat ganteng,cool, n muanisszz abizzz kayak gue.." Qiant nggak mau kalah.
Faza pun ikut tersenyum melihat kedua sahabatnya yang udah nggak ketulungan narsisnya.
Faza pun memutuskan untuk lebih konsen sama sekolahnya dan mencoba melupakan semua kenangan bersama Rivan. Beberapa bulan kemudian Faza udah bisa merelakan Rivan, dia nggak mau berlarut-larut dalam kesepian. Banyak hal yang lebih penting bagi Faza.
Setelah Faza mampu melewati hari-hari tanpa bayang-bayang Rivan, Rivan malah kembali mengingatkan semuanya dengan mencoba sms Faza.
"Za..aku emang bukan manusia yang sempurna, aku banyak salah terutama sama kamu..aku menyesal udah nyakitin kamu,,aku sangat bersalah..aku minta maaf atas semuanya, aku mohon kamu dapat nerima maaf dari aku."
menunggu balasan yang tak kunjung datang Rivan pun mencoba sms lagi.
"Aku ngerti mungkin ini semua pasti berat buat kamu, tapi aku bener-bener minta maaf, aku nyesel bageeet."
Setelah melihat sms Rivan, Faza terkejut kenapa orang yang udah nggak diharapkan kembali datang dalam kehidupannya. Faza merasa bingung apa yang harus ia lakukan.
Kemuadian Faza menceritakan kejadian ini sama kedua sahabatnya.
"Za..mendingan kamu maafin aja, nggak da salahnya kan seseorang minta maaf." Bujuk Tanna.
"Iya..Za, semua orang pasti punya salah, begitu juga Rivan..mungkin dia udah menyadari apa yang dia lakukan selama ini tuh salah." Qiant ikut nimbrung.
Akhirnya Faza pun megikuti saran kedua sahabatnya dan dia memaafkan kesalahan Rivan selama ini serta mereka memutuskan untuk bersahabat. Hubungan antara Faza dan Rivan semakin membaik, mereka sudah melupakan semua masalah yang dulu pernah terjadi dan hal yang nggak diduga kembali dialami oleh Faza. Rivan merasa nyaman dengan hubungan mereka sekarang dan dia ingin kembali sama Faza.
"Za..selama ini aku merasa nyaman dengan hubungan kita, kenangan kita dulu begitu mengesankan. Apakah kamu mau memberiku kesempatan kedua untuk kembali jadi cowok kamu? Aku janji tidak akan menyakiti kamu lagi seperti yang dulu pernah aku lakukan."
Faza terkejut dengan semua perkataan Rivan, dia tidak menyangka Rivan akan mengatakan itu semua.
"Apa kamu nggak salah dengan omongan kamu, Van?"
"Nggak..aku udah yakin dengan yang aku katakan. Aku baru menyadari hanya kamu yang dapat membuat aku berubah."
"Semua yang kamu lakukan adalah usaha kamu sendiri bukan karena aku."
"Tapi kalau dulu aku nggak jadian sama kamu aku nggak tahu apa yang terjadi dengan aku sekarang. Please aku mohon Za..?" dengan nada memelas.
Faza hanya bisa terdiam, ia bingung harus menjawab apa dan dia menceritakan hal ini kepada Tann.
"Kalau emang kamu yakin dan masih sayang sama dia nggak ada salahnya kamu balikan.. Apakah kamu udah ngelihat perubahan dari dia?"
"ya, dia berubah 180 derajat dari Rivan yang dulu. Dia melakukan semua apa yang ku pengen selama ini."
"Nah,,tunggu apalagi..dia udah benar-benar serius menyesali kesalahannya selama ini."
"Tapi.."
"Semua aku kembalikan ma kamu Za, aku dukung semua keputusan yang kamu ambil."
"Makasih yaa..."
Faza kembali memikirkan kata-kata yang diucapkan Rivan padanya. Dia bingung apa yang dia lakukan. Hatinya pun terus bertanya-tanya.
"Apakah keputusan yang diambil akan lebih baik untuk semuanya???"
Keesokan harinya Rivan kembali menanyakan masalah yang kemarin.
"Za...gimana? apakah kamu mau memberiku kesempatan kedua?"
Faza hanya terdiam membisu. Dia bingung apa yang harus dia jawab..
TO BE CONTINUE
Sabtu, 28 November 2009
Cerpen
Diposting oleh my Ana di 19.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar